STOP BERJIMAT! Iman Kristen Tidak Membuka Celah bagi Jimat dalam Bentuk Apa Pun!

Dalam dunia yang serba tidak pasti, banyak orang mencari perlindungan dan kepastian dari hal-hal yang tampak dan bisa disentuh. Di sinilah jimat, azimat, tangkal, rajah, dan benda-benda mistik lainnya memperoleh tempat dalam hati yang ketakutan dan iman yang goyah. Ironisnya, praktik seperti ini tidak hanya ditemukan di kalangan mereka yang belum mengenal kebenaran Kristus, tetapi juga merasuki sebagian umat yang mengaku Kristen.

Berjimat Adalah Penyembahan Berhala Terselubung. Jimat, dalam bentuk apa pun, adalah simbol ketidakpercayaan kepada Allah yang hidup. Ia menjadi perwujudan berhala kecil yang ditaruh di saku, dompet, leher, kendaraan, rumah, atau bahkan ditato di tubuh dengan harapan mendatangkan keberuntungan, perlindungan, atau kekuatan. Alkitab secara tegas berkata, "Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku." (Keluaran 20:3). Memercayai jimat berarti menduakan Tuhan — ini adalah pengkhianatan rohani!

Ketika seseorang menggantungkan dirinya kepada benda — entah itu salib yang dianggap ‘bertuah’, tulisan rajah, minyak urapan yang disalah artikan sebagai jimat, bahkan ayat Alkitab yang digunakan bukan untuk iman tetapi sebagai benda keramat — maka orang itu sedang beralih dari percaya kepada Tuhan menjadi percaya kepada benda. Ini bukan sekadar kesalahan kecil; ini adalah penyesatan yang mengundang murka Allah.

Jimat: Bentuk Sinkretisme yang Menghancurkan Iman
Praktik berjimat dalam Kekristenan sering kali merupakan warisan budaya yang tidak disaring melalui terang firman Tuhan. Misalnya, ada orang Kristen yang masih menyimpan benda pusaka keluarga “karena leluhur dulu menganggap itu pelindung rumah.” Ada pula yang mengenakan cincin tertentu karena diyakini mendatangkan kekuatan spiritual. Ini semua adalah bentuk sinkretisme — mencampuradukkan iman kepada Kristus dengan praktik okultisme atau kepercayaan tradisional.

Yesaya 42:8 berkata, "Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung." 

Tuhan tidak rela dibagi! Tidak ada kompromi antara salib Kristus dengan benda-benda magis. Kekristenan bukan agama yang bisa dicampur aduk. Ini adalah panggilan untuk hidup suci dan percaya penuh hanya kepada Tuhan.

Di zaman modern ini, jimat tidak selalu berbentuk klasik seperti keris kecil atau kain rajah. Ia bisa tampil dalam bentuk:
Benda-benda "rohani" yang diperlakukan magis, seperti salib kecil yang tidak hanya simbol iman, tetapi dianggap bisa menangkal roh jahat hanya dengan menggenggamnya.

Minyak urapan yang dijual dan digunakan bukan sebagai lambang doa atau pengurapan, tetapi sebagai alat pelaris dagangan.

Ayat Alkitab yang ditulis dan dipajang bukan sebagai pengingat iman, tetapi sebagai pelindung gaib.

Kartu, gelang, atau simbol gereja tertentu yang dianggap punya kekuatan supranatural. 
Ini semua adalah bentuk jimat dalam kemasan "Kristen palsu". Tuhan tidak pernah memanggil kita untuk berlindung kepada benda, melainkan untuk hidup dalam iman dan ketaatan. Efesus 6:10-11 mengajarkan bahwa kekuatan kita berasal dari Tuhan dan dari perlengkapan senjata rohani, bukan dari benda mati.

Kalau masih ada jimat di rumahmu, di sakumu, di bawah bantalmu, atau disembunyikan dalam bentuk apa pun — buanglah sekarang juga! Jangan main-main, itu kekejian di hadapan Tuhan. Hiduplah dalam iman yang murni kepada Kristus saja. Percaya kepada jimat adalah jalan pintas menuju keterikatan rohani dan perbudakan setan yang halus tetapi menghancurkan.

Tuhan Yesus sudah cukup. Dia perlindunganmu. Dia pelindungmu. Dia kekuatanmu. Tak ada jimat yang bisa menyamai kuasa darah-Nya.
“Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” (Roma 8:31).

SHALOM TUHAN YESUS MEMBERKATI