Di Balik Setiap Permasalahan, Percayalah Akan Selalu Ada Pertolongan Supaya Kita Tetap Tegar

Di Balik Setiap Masalah, Percayalah Akan Selalu Ada Pertolongan supaya Kita Tetap Tegar

Saya bukanlah termasuk orang yang religius, malahan saya termasuk orang yang malas beribadah, dan sangat malas.
Akan tetapi, ada sesuatu pengalaman hidup yang membuat saya yakin kalau kuasa- Nya senantiasa menyertai. Amin

Saya terlahir dari keluarga yang sangat sederhana.
Dan Saya adalah anak pertama dari dua bersaudara yang sangat diharap- harapkan oleh orangtua, dan kedua orangtua Saya cenderung over protektif.
Dan mereka selalu melarang Saya kemana-mana, bepergian sendiri, serta banyak peraturan yang mereka beri kepada Saya.

Disaat Saya masih kelas 2 SMA  Saya sempat berpikir kalau orangtua senantiasa jadi penghalang, namun Tuhan tidak. Hubungan Saya dengan orangtua agak jauh, namun setiap permasalahan selalu Saya beri ke hadirat Yang Maha Kuasa.

Dengan bermacam pengalaman hidup yang pahit membuat Saya menghindar dari-Nya. Saya sempat juga berpikir kalau Yang Maha Kuasa itu tidak ada.
Dan Saya pun Semakin menjauh dari-Nya, dan tidak pernah beribadah.

Orangtua atau pun saudara- saudara Saya selalu mengingatkan Saya untuk aktif beribadah, tetapi Saya tidak pernah menurutinya.
Dan disaat itu juga Saya sangat merasakan banyak sekali cobaan mulai dari, kehilangan sahabat, cinta yang tidak terbalas, serta konflik dengan orang tua.

Singkat cerita setelah Saya Lulus dari perguruan tinggi, Saya pun mencoba melamar di salah satu Perusahan dan Saya pun langsung di terima.

Kemudian lambat- laun kehidupan Saya pun semakin membaik.
Karena Saya telah memiliki pekerjaan, dan memiliki banyak sahabat, serta saya pun dapat mewujudkan impian Saya untuk jalan- jalan ke luar negara, dan Saya pun juga sudah  memiliki pacar.

Akan tetapi, Saya merasa kalau Tuhan memberikan pacar yang salah buat Saya.
Karena dia lelaki yang sangat pencemburu, posesif, dan dia juga tidak ingin jika Saya bergaul dengan para sahabat-sahabat Saya.
Dia menjauhkan Saya dari teman- teman Saya sebab dia beranggapan kalau teman- teman Saya itu banyak memberi pengaruh kurang baik buat hidup Saya. Kami selalu bertengkar karna permasalahan itu.

Saya pun berdoa, bahwa Saya tidak ingin lagi dengan pacar Saya saat itu.
Saya mau yang sesuai dengan kategori Saya.
Ehhh bukannya dijauhkan, hubungan kami malah mendapat restu dari keluarga kedua belah pihak.

Selalu Ada Jalan Keluar

Suatu saat karna Saya sudah semakin tidak tahan lagi dengan perilakunya terhadap Saya, Saya pun memutuskan hubungan kami.
Dan disaat itu Saya cuma bisa berdoa meminta bimbingan-Nya.

Singkat cerita dalam masa- masa itu pun Saya seakan mendengar suara kalau Saya harus senantiasa baik kepada mantan Saya serta juga baik kepada keluarganya.
Sementara mantan Saya sesekali berlagak cuek, walaupun kadang- kadang ia juga baik kepada Saya.

Singkat cerita suatu ketika, Saya bertengkar hebat dengan mantan Saya itu
Mama Saya yang mengetahui tentang itu meminta Saya untuk memutus komunikasi  kami.
Disaat seperti itu Saya protes kepada Tuhan, jika Tuhan meminta Saya untuk selalu baik kepadanya, kenapa dia tidak merespon kebaikan Saya?

Selama sebulan, Saya dan mantan pun sudah tidak berkomunikasi lagi.
Sampai suatu hari, Saya mendengar suara yang seolah menyuruh Saya untuk menyapa mantan saya kembali
Pada saat itu masih pagi dan Saya pun SMS dia, setelah itu Saya pergi untuk berolahraga pagi tanpa bawa HP.

Sepulang dari berolahraga, Saya langsung membuka Handphone dan nyatanya mantan Saya membalas pesan dan berkata kalau ia mau kembali seperti dahulu. dan saya pun menerimanya kembali
Disaat seperti itu Saya yakin, bahwa jikalau Tuhan menginginkan kita melakukan kehendak- Nya, ia telah mempersiapkan suatu yang indah buat kita.

Kembali menjalani hubungan bukan berarti tanpa pertengkaran.
Saya senantiasa berpikir gimana cara menghadapi serta menangani masalah ini.
Namun Tuhan senantiasa mengingatkan Saya jika setiap permasalahan tentu ada jalan keluarnya. Tuhan jua mengingatkan Saya kalau suatu saat pacar Saya ini bakal jadi orang yang lebih baik.

Singkat cerita kami pun bertunangan, meski pertengkaran senantiasa jadi bumbu dalam hubungan kami. Tetapi setiap kami bertengkar, Saya selalu bawa ke hadirat- Nya.

Kembali Dia mengingatkan bahkan memberi cara gimana menangani kekurangan serta mengatasi tiap masalah yang timbul.

Tidak hanya itu, hubungan Saya dengan mama pun semakin membaik.
mama sudah tidak over protective seperti dahulu lagi.
Sedangkan bapak telah wafat 4 tahun silam.
Saya jua memiliki sahabat yang baik, serta memiliki pekerjaan yang sesuai passion Saya.

Buat Saya, Tuhan merupakan pahlawan terbesar dalam hidup Saya.
Dia jua menghadirkan pahlawan- pahlawan lain dalam hidup seperti orangtua, kerabat, calon suami, serta sahabat yang senantiasa mencintai serta menegur kala Saya berbuat salah.

Terima kasih Tuhan buat penyertaan- Mu dalam hidupku.

Artikel ini adalah kiriman dari pembaca yang nama nya tidak mau disebutkan.