Bersih-Bersih Sebelum Habis Nafasmu
"Masih ada tempat di ruangan hatimu, tidak tersentuh atau jarang disentuh, sehingga di dalamnya terdapat tumpukan kotoran. Tuhan mengawasimu. Segera bersih-bersih sebelum habis nafasmu."
Hati manusia bukan hanya sekadar organ biologis, tetapi juga simbol dari pusat kehidupan batiniah dan spiritual. Alkitab menyatakan, “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan” (Amsal 4:23). Namun, sering kali dalam kehidupan ini, kita hanya menjaga bagian-bagian tertentu dari hati kita—bagian yang tampak baik, bersih, dan religius. Sementara itu, ada ruang-ruang lain yang sengaja kita hindari, kita kunci rapat, bahkan kita abaikan.
Mari kita merenung: Apakah masih ada bagian dari hati saya yang belum disentuh oleh terang Kristus? Ruang yang dipenuhi kepahitan masa lalu, kebiasaan berdosa yang disembunyikan, atau motivasi yang tak murni dalam melayani Tuhan?
Itulah tempat yang tidak tersentuh atau jarang disentuh. Karena terlalu lama dibiarkan, ruang itu menjadi tempat bagi “tumpukan kotoran”—segala bentuk keduniawian, keangkuhan, ketidakmurnian, dan kemunafikan. Kita bisa saja tetap aktif di gereja, tetap beribadah, tetap melayani, tetap tersenyum, tetapi jika ada bagian hati yang tidak dibersihkan, kehidupan rohani kita sebenarnya dalam bahaya besar.
Ini bukan sekadar peringatan, tetapi juga sebuah kepastian ilahi: Tuhan mengetahui segalanya. “Segala jalan orang terbuka di depan TUHAN” (Amsal 5:21). Tidak ada yang bisa kita sembunyikan dari hadapan-Nya. Bahkan niat hati yang paling dalam pun terbuka bagi Dia.
Penting untuk kita sadari bahwa Tuhan tidak mengawasi dengan sikap menghukum, tetapi dengan kasih yang rindu untuk memulihkan. Namun kasih itu juga suci. Tuhan tidak akan membiarkan kekotoran rohani terus tinggal dalam hati anak-anak-Nya.
Inilah kata kunci yang membuat pesan ini menjadi sangat serius: waktu. Kita tidak tahu berapa lama lagi kita hidup. Hari esok bukan jaminan. Setiap tarikan nafas adalah kesempatan untuk bertobat. Setiap denyut nadi adalah undangan untuk kembali kepada kesucian.
Terlalu banyak orang Kristen yang menunda-nunda pertobatan. Mereka berkata, “Nanti saja setelah saya beres urusan ini,” atau, “Tuhan tahu hati saya, saya belum siap.” Namun Alkitab memberi peringatan keras: “Jika kamu mendengar suara-Nya pada hari ini, janganlah keraskan hatimu” (Ibrani 3:15).
Membersihkan hati berarti:
- Mengizinkan Tuhan masuk ke seluruh ruangan hati, bukan hanya yang kita izinkan.
- Mengampuni mereka yang menyakiti, meski terasa mustahil.
- Menanggalkan dosa tersembunyi yang selama ini kita pelihara diam-diam.
- Memperbarui komitmen untuk hidup dalam kekudusan, bukan sekadar rutinitas rohani. Tuhan menolong kita. Amin
SHALOM TUHAN YESUS MEMBERKATI